Selamat Datang

Selamat datang di blog KJF Distanhutbun

Kamis, 15 September 2011

BudidayaTanaman Jati



Tanaman jati merupakanjenis tanaman unggulan lokal yang direkomendasikan sebagai tanaman pokok dalampengembangan hutan rakyat di Kab. Bantul. Bibit jenis ini selalu digunakanuntuk peningkatan kualitas Hutan Rakyat di Kab. Bantul.
Di antara sifattanaman jati adalah: a). Membutuhkan sinar matahari penuh; b). Drainase harusbaik/tidak cocok kondisi tanah berair; c). Pada tingkat anakan harus bebas daritanaman pengganggu (alang-alang, rumput dst); d). Pada tanah yang kurang unsurkapur (Ca) pertumbuhan tanaman dan kualitas kayu kurang baik; e). Perlupemeliharaan intensif dan secara berkala selama lima tahun berturut-turut.
Kondisi tempat tumbuhuntuk tanaman jati: a). Keasaman tanah (pH) 6,5 – 7,5; b). Ketinggian lokasitumbuh 1 – 750 m dpl; c). Temperatur 13 derajat – 19 derajat C; d). Curah hujan1.250 – 3.700 mm per tahun.

Memilih Bibit JatiBerkualitas

Bibit yang berkualitasmerupakan titik awal keberhasilan pembangunan hutan rakyat. Jangan terjebakdengan beberapa nama bibit jati.
Ciri-ciri bibitberkualitas: 1). Batang tunggal dan lurus; 2). Tinggi bibit sudah minimal 25cm; 3). Diameter batang >3 mm dan sepertiga tinggi batang berkayu; 4).Jumlah daun > 3 pasang; dan 5). Media tumbuh kompak dan utuh. Ukuran lubangtanaman berkisar 40x40x40 cm yang sebelumnya diberi 4 kg pupuk kandang, waktupenanaman pada awal musim hujan.
Pemeliharaan tanamanmeliputi: 1). Pemupukan di sekitar tanaman dengan pupuk organik (pupukkandang); 2). Pendangiran sewaktu tanaman masih muda dengan membuat piringanradius 35 cm dari tanaman sekaligus membersihkan gulma; 3). Perlindungan darihama dan penyakit; 4). Pengurangan cabang horizontal untuk perbesaran batangpokok.


Jati memiliki persebaran yangcukup luas baik di habitat alamnya maupun wilayah pengembangannya, meliputisebagian besar India, Myanmar, Laos, Kamboja, bagian barat Thailand danIndo-cina. Pada tanah yang berbatu – batu, kekurangan air, sangat kering danjelek aerasinya, termasuk juga tanah yang dangkal, pertumbuhan jati dapat menjadibengkok dan bercabang rendah. Kondisi lingkungan yang baik untuk jati adalahdaerah dengan musim kering yang nyata (meski bukan syarat mutlak), memilikicurah hujan antara 1200-3000 mm/tahun.
Meskipun membutuhkan musimkemarau yang nyata, tetapi musim kemarau yang terlalu kering dan lama akanmenjadi faktor pembatas persebaran jati. 2.2. Pengumpulan Benih Jati Beberapahal yang perlu diperhatikan untuk memperoleh benih jati yang baik, yaitu; 1.Pohon induk yang dipilih harus memiliki penampakan luar (fenotip) pohon yangunggul dan baik yaitu sehat, lurus, berbatang silindris, pertajukan rindang,mempunyai batang bebas cabang yang tinggi dan sebagainya. 2. Pohon indukdipilih dari sumber benih yang baik bisa dari kebun benih, Tegakan Benih,maupun Areal Produksi Benih (APB) yang telah ditunjuk ataupun dari pohonterseleksi (pohon plus), atau dari hutan jati alam/tegakan alam. 3. Pada tanahdengan bonita (tingkat kesuburan tanah) yang baik, pengumpulan benih dapatdimulai pada tegakan umur 20 tahun, tetapi untuk tanah dengan bonita rendah,pengumpulan benih dilakukan pada tegakan berumur 30 tahun. 4. Ciri benih yangtelah masak adalah warna kulitnya coklat dengan kadar air antara 10-13%.Penentuan Lokasi Persemaian Lokasi yang dipilih untuk persemaian harus memenuhibeberapa persyaratan antara lain sebagai berikut : 1. Letak Letak persemaiantergantung dari fungsi pembuatan persemaian apakah persemaian yang akan dibuattersebut termasuk persemaian permanen ataukah persemaian sementara. Untukpersemaian permanen letak lokasi persemaian harus memperhatikan beberapa halyaitu : dekat dengan sumber air yang dapat mensuplai air sepanjang musim, dekatdengan sarana angkutan bibit (jalan).
Tanah harus mempunyai tekstur yang baik yaitumempunyai 10 liat, 15% silt, dan 75% pasir. Untuk menciptakan kondisi tanahyang ideal diperlukan beberapa perlakuan antara lain pengolahan tanah(dicangkul) untuk mengurangi tingkat kemasaman tanah dan pembuatan saluranuntuk menghindari penggenangan air.
Label yang memadai untuk memberikaninformasi yang jelas dari perlakuan yang digunakan dan tanggal pelaksanaan. •Media yang sesuai untuk stek, yaitu media yang mampu menahan kelembaban air,cukup aerasi dan dapat menahan dengan baik kedudukan stek yang ditanam (mediastek yaitu pasir, kompos, dan topsoil dengan perbandingan 2:2:1). • Fasilitaspenunjang diperlukan untuk memproduksi stek dalam jumlah besar dan jangkapanjang, antara lain adalah pengaturan suhu, pengaturan naungan, pengaturanventilasi, pengaturan penyiraman, dan pengaturan kelembaban ruangan yangdijalankan secara otomatis merupakan suatu hal yang menunjang keberhasilanpembuatan stek. 2. Medium stek Umumnya media yang digunakan untuk penyetekanadalah media yang mampu menahan kelembaban air, cukup aerasi dan dapat menahandengan baik kedudukan stek yang ditanam. Media tersebut dapat menggunakan pasirdan kompos dengan perbandingan 2:1 atau menggunakan pasir, kompos dan topsoildengan perbandingan 2:2:1. Penempatan medium stek dapat menggunakan bak stekatau langsung menggunakan polybag yang selanjutnya ditempatkan pada bak stekpermanen. 3. Metode Pengguntingan Stek Pengguntingan dilakukan pada tunas –tunas yang tegak (orthotrop) pengguntingan pada setiap sumbu pokok atau tunasdilakukan pada sekitar 1 cm diatas mata/nodum (duduk daun) karena zat auksinyang membantu pertumbuhan jaringan baru terletek di bawah nodum tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar