Selamat Datang

Selamat datang di blog KJF Distanhutbun

Rabu, 07 September 2011

BANGUNAN RESAPAN AIR

Pendahuluan

Contoh Bangunan Resapan Air

  • hujan menjadi sumber air bagi makhluk hidup
  • Curahhujandi Indonesia cukuptinggi : 2.000 – 4.000 mm/tahunSebagaianbesar air hujan yang jatuhmenjadialiranpermukaanmenujusungai-sungai, kurangmenyerapketanah.
  • Pertambahanjumlahpendudukberdampaksemakinmeningkatnyakebutuhan air tanah.
  • Menurunnyaresapan air hujanakibatperubahanfungsilahanpadadaerahresapan.
  • Pemanfaatan air tanahygberlebihanbisamenimbulkan : 
   Ø Intruisi air laut;
   Ø    Amblesnyatanah (land subsidence).


Lubang Resapan Biopori

1Persyaratan Lokasi
     a. Daerah sekitar pemukiman, taman, halaman parkir dan sekitar pohon;
     b. Pada daerah yang dilewati aliran air hujan.
2.  Konstruksi
     a.    Membuat lubang silindris ke dalam tanah dengan diameter 10 cm, kedalaman 100 cm atau tidak melampaui kedalaman air tanah. Jarak pembuatan LRB antara 50-100 cm.
      b.     Memperkuat mulut atau pangkal lubang dengan menggunakan :
              1) Paralon dengan diameter 10 cm, panjang minimal 10 cm; atau
              2) Adukan semen selebar 2 – 3 cm, setebal 2 cm di sekeliling mulut lubang.
      c.     Mengisi lubang resapan biopori dengan sampah organik.
3.   Pemeliharaan
      a.     Mengisi sampah organik ke dalam LRB;

      b.     Memasukkan sampah organik secara berkala pada saat terjadi penurunan volume sampah organknya;
       c.     Mengambil sampah organik yang ada dalam lubang resapan biopori setelah    
               menjadi kompos, diperkirakan 2 – 3 bulan telah terjadi proses pelapukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar