Oleh : Sutisna Sanjya, SST.
PK Pertama Kecamatan Wanayasa Purwakarta
PENDAHULUAN
Konservasi tanah adalah usaha
penggunaan tanah seefesien mungkin sesuai dengan kemampuan tanah tersebut agar
diperoleh produktifitas yang meningkat
Gambar
Erosi parit
|
Berdasarkan kedua definisi tersebut
maka ruang lingkup konservasi tanah dan air adalah :
a. Mencegah terjadinya kerusakan
tanah terutama akibat erosi .
b. Memperbaiki tanah yang telah
rusak.
c. Meningkatkan produktifitas
tanah
d. Mengendalikan banjir.
Dalam upaya konservasi tanah dan air
dikenal beberapa metode, yaitu metode vegetatif, metode sipil tehnis, metode kimia dan metode
gabungan antara vegetatif dan sipil tehnis (bio tehnis)
1.
Metode Vegetatif
Metode vegetatif adalah metode penutupan permukaan tanaholeh tanaman agar
tanah terhindar dari pukulan butiran air huja, memperbaiki struktur tanah untuk
meningkatkan daya serap terhadap air serta mengikat butiran tanah dan untuk
meningkatkan daya tahan tanah terhadap erosi. Upaya konservasi tanah secara
vegetatif dapat dikelompokan menjadi dua yaitu pengaturan penutup tanah dan
pengaturan larikan.
2. Metode Sipil Tehnis
Metode sipil tehnis merupakan
kegiatan
untuk merubahderajat kelerengan dan
panjang lereng tanah, membuat banunan pada tebing agar tidak terjadi longsor,
membuat bangunan ntuk menampung aliran permukaan.
3. Metode Kimia
Kegiatan yang dilakukan pada metode
ini adalah penutupan bahan kimia tertentu pada lapisan permukaan tanah sehingga
tidak mudah tererosi atau meningkatkan kesuburan tanah. Seperti halnya
pemberian pupuk kimia.
4. Metode Bio Tehnik (gabungan).
Metode ini adalah merupakan gabungan antara kegiatan
penanaman tanaman kayu-kayuan/vegetasidengan kegiatan sipil tehnis dengan
tujuan mencegah dan menanggulangi erosi massa (tanah longsor)pada lereng
termasuk tebing sungai atau jalan.
Foto Vegetasi
|
Dari aspek konservasi tanah, metode
vegetatif merupakan upaya yang cukup efektif. Apabila suatu kawasan sudah
tertutup oleh tanaman, maka dapat dikatakan bahwa wilayah itu sudah aman dari
ancaman erosi. Akan tetapi kenyataan dilapangan sering mengalami kendala yaitu
sulitnya untuk menutupi seluruh lahan dengan tanaman penutp tanah secara
permanen karena lahan tersebut diperlukan untuk keperluan lain.
Sumber bacaan, bahan
ajar konservasi tanah dan air (2002)
oleh
SUTISNA SANJAYA,SST
|
DINAS
PERTANIAN, KEHUTANAN DAN
PERKEBUNAN
KABUPATEN
PURWAKARTA 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar